Masih melanjutkan postingan beberapa bulan lalu. Galau jurusan. Namun, versi sekarang itu versi yang lebih genting (kalau tidak dibilang terlambat). Kenapa? Kurang dari 19 hari lagi, kuesioner pemilihan jurusan bakal ditutup. Sekarang, ane mau bahas jurusan di fakultas sendiri deh.
Seorang teman dari fakultas sebelah pernah bilang sesuatu. "Eh, lu FTTM ya? Ah, lu mah enak, kelempar dari jurusan favorit pun masih masuk ke jurusan favorit." Hmm? Apa maksudnya itu? Pujian kah? Rasa-rasanya malah bikin jadi sombong aja *ups. Lalu? Kenapa dia bisa bilang begitu? Well, beginilah ceritanya...
Kebetulan FTTM ITB itu semua jurusannya jurusan yang langka di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Program Studi Teknik Perminyakan S1 yang terdaftar di BAN-PT hanya ada 6 perguruan tinggi di Indonesia dan hanya ITB yang akreditasinya A.
Program Studi Teknik Pertambangan S1 sedikit lebih banyak dibanding Teknik Perminyakan (ada sekitar 20 perguruan tinggi). Namun lagi-lagi, hanya Pertambangan ITB yang akreditasi A.
Program Studi (Teknik) Geofisika dan Teknik Metalurgi bahkan hanya ada di 5 perguruan tinggi di Indonesia.
Teknik Metalurgi ITB yang terpisah dengan Teknik Material memfokuskan pendidikan di bidang pengolahan bahan galian dan metalurgi ekstraksi dan hanya kurikulum ITB yang rasa-rasanya lebih memberatkan di situ. Teknik Metalurgi di kampus lain umumnya ada mata kuliah metalurgi ekstraksi, tapi terbatas (nggak terlalu mendalam).
Ngomong-ngomong, Geofisika ITS baru muncul di tahun 2012 dan belum mendapat akreditasi dari BAN-PT. Sumbernya dari sini.
Jujur aja sih, ane gak terlalu ngebeda-bedain antar perguruan tinggi. Tapi, temen ane yang itu bilang, "suatu jurusan di suatu kampus itu bisa jadi favorit karena akreditasinya bagus. Kalo elu bilang akreditasi nggak penting, ya itu pendapat lu, tapi mayoritas orang lain menganggap akreditasi adalah hal yang paling mudah dipertimbangkan untuk milih suatu perguruan tinggi tertentu." Hmm ._.
Program Studi Teknik Perminyakan S1 yang terdaftar di BAN-PT hanya ada 6 perguruan tinggi di Indonesia dan hanya ITB yang akreditasinya A.
Program Studi Teknik Pertambangan S1 sedikit lebih banyak dibanding Teknik Perminyakan (ada sekitar 20 perguruan tinggi). Namun lagi-lagi, hanya Pertambangan ITB yang akreditasi A.
Program Studi (Teknik) Geofisika dan Teknik Metalurgi bahkan hanya ada di 5 perguruan tinggi di Indonesia.
Teknik Metalurgi ITB yang terpisah dengan Teknik Material memfokuskan pendidikan di bidang pengolahan bahan galian dan metalurgi ekstraksi dan hanya kurikulum ITB yang rasa-rasanya lebih memberatkan di situ. Teknik Metalurgi di kampus lain umumnya ada mata kuliah metalurgi ekstraksi, tapi terbatas (nggak terlalu mendalam).
Ngomong-ngomong, Geofisika ITS baru muncul di tahun 2012 dan belum mendapat akreditasi dari BAN-PT. Sumbernya dari sini.
Jujur aja sih, ane gak terlalu ngebeda-bedain antar perguruan tinggi. Tapi, temen ane yang itu bilang, "suatu jurusan di suatu kampus itu bisa jadi favorit karena akreditasinya bagus. Kalo elu bilang akreditasi nggak penting, ya itu pendapat lu, tapi mayoritas orang lain menganggap akreditasi adalah hal yang paling mudah dipertimbangkan untuk milih suatu perguruan tinggi tertentu." Hmm ._.
Ane tau mereka (BAN-PT) juga bikin akreditasi nggak asal-asalan. Mereka pasti memertimbangkan kelengkapan lab, kurikulum, dosen, dll. Anyway, gak usah lah dipikirin masah akreditasinya. Yang lebih penting adalah.... galau jurusan yang terinduksi akibat hal itu. *tssah
Ada penyebab tertentu kenapa jurusan teknik itu banyak yang mengidam-idamkan. Bisa jadi karena itu emang "jurusan sepanjang masa" yang selalu gampang nyari kerjanya. Atau hanya karena ngetren sesaat?
Di era sekarang, energi itu menjadi sesuatu yang sangat diperlukan di peradaban manusia. Wajar aja, semua industri yang dilakukan manusia membutuhkan energi dan sumberdaya alam. Karena cadangan sumber daya alam semakin menipis, perusahaan energi umumnya rela membayar mahal orang-orang yang tugasnya mencari SDA baru dan mengambilnya seefektif dan efisien mungkin. Itu berarti orang-orang (engineers dan scientists) dengan latar belakang geoscience dan geoteknik. Ya, seperti kami, FTTM dan FITB.
Di era sekarang, energi itu menjadi sesuatu yang sangat diperlukan di peradaban manusia. Wajar aja, semua industri yang dilakukan manusia membutuhkan energi dan sumberdaya alam. Karena cadangan sumber daya alam semakin menipis, perusahaan energi umumnya rela membayar mahal orang-orang yang tugasnya mencari SDA baru dan mengambilnya seefektif dan efisien mungkin. Itu berarti orang-orang (engineers dan scientists) dengan latar belakang geoscience dan geoteknik. Ya, seperti kami, FTTM dan FITB.
Kami ini nanti kerja apa sih?
Masalah pekerjaan, umumnya anak FTTM cuman ke 2 bidang. Pertambangan sama perminyakan. Itu pun hanya di bidang eksplorasi dan pengambilan sumber daya alamnya. Kalo FITB (dan geofisika FTTM) mungkin lebih luas lagi. Tapi kita fokusin ke pertambangan dan perminyakan dulu deh
Pertambangan
Biasanya, kita bilang "pertambangan" itu buat pengambilan benda-benda (mineral) yang berwujud padat. Mineral yang bisa diambil dari bumi setau ane baru mineral yang ada di darat. Nah, sebelum bisnis menjebol tanah, tentu kita harus tau dulu, tanah yang kita jebol itu ada gunanya atau nggak? Kita mulai dari sesuatu yang namanya "eksplorasi".
Alkisah, ada orang yang namanya Prospektor yang dikirim oleh perusahaan Junior Company untuk jalan-jalan di lahan milik si Junior company. Si Prospektor ini kerjaannya getok-getok tanah, ngeluarin alat-alat aneh, ngambil tanah terus diperhatiin. Yaa kurang lebih begitulah.
Nah si Junior company ini rela banget keluar duit banyak-banyak buat si Prospektor keliling lahan buat apa sih? Si Prospektor ini sebenernya orang Geoscience/Geoteknik (Seperti Geologi) yang tugasnya memetakan semua mineral yang ada di lahannya si Junior Company. Orang-orang dari Pertambangan Eksplorasi juga kerjanya beginian, menentukan kalo lahannya si Junior Company ini bagus buat ditambang atau nggak. Istilah kerennya sih studi kelayakan. Kalo gak layak, masuk arsip, kalo layak, biasanya si Junior Company bakal menjual hak atas lahan tersebut ke perusahaan yang lebih besar (namanya Owner Company). Lalu? Masuklah ke fasa "eksploitasi".
Nah si Junior company ini rela banget keluar duit banyak-banyak buat si Prospektor keliling lahan buat apa sih? Si Prospektor ini sebenernya orang Geoscience/Geoteknik (Seperti Geologi) yang tugasnya memetakan semua mineral yang ada di lahannya si Junior Company. Orang-orang dari Pertambangan Eksplorasi juga kerjanya beginian, menentukan kalo lahannya si Junior Company ini bagus buat ditambang atau nggak. Istilah kerennya sih studi kelayakan. Kalo gak layak, masuk arsip, kalo layak, biasanya si Junior Company bakal menjual hak atas lahan tersebut ke perusahaan yang lebih besar (namanya Owner Company). Lalu? Masuklah ke fasa "eksploitasi".
Si Junior company itu bisa aja menjual semua kepemilikannya (jadi bagiannya Owner Company). Si pemilik Junior Company mah enak, langsung dapat duit besar tiba-tiba. Si owner company juga senang, ada lahan yang bisa diambil isinya. Lalu apa? Di fasa inilah si Owner company mulai giat bekerja. Si Junior Company udah ngasih peta lokasi dimana harta karun dibawah tanah, owner company tinggal ngambil aja. Eits.... sebelum itu... owner company juga memperkirakan hal-hal lain. Nah, di teknik Pertambangan Umum juga diajarin gimana memperkirakan biaya kegiatan pertambangan, berapa lama kegiatan itu berjalan, sampe ke yang sangat detail seperti harga tiap peralatan tambang, dan mau dijual kemana hasil tambangnya? Di kegiatan ini biasanya Owner Company minta tolong sama jasa consultant.
Owner company mendesain tambangnya dulu. Apakah mau open-pit atau underground? Mau sebesar apa? Dimana aja titik-titik eksploitasi mineral yang paling bagus? Kemiringannya seberapa biar truknya nggak boros solar? Nah, itu makanannya orang-orang geoteknik. Teknik Pertambangan (Umum), Geologi sama Teknik Sipil itu yang merancang tempat pertambangannya. Selama kegiatan pertambangan berjalan, Owner Company bisa ngerjain sendiri atau nyewa peralatan dan operatornya dari contractor company. Orang-orang teknik pertambangan nentuin gimana cara ngancurin batunya? dibom kah? berapa muatan tanah yang diangkut, berapa lama ngantrinya, lewat mana jalurnya, dll. Nah, kalo masalah gimana limbah tambangnya diatur? pengairan tambangnya? itu urusan Teknik Lingkungan.
Nah, ketika habis? lobang tambangnya harus ditutup (istilah kerennya sih direklamasi). Nah itu kerjaannya anak teknik Pertambangan dan teknik Lingkungan (dan mungkin Biologi, ane kurang tau).
Nah, itu batu sama tanah banyak-banyak emang mau diapain? Emang ada yang mau beli? Ada dongs. Batu dan tanahnya kan gak sembarang batu. Itu batu ada kandungan mineral berharganya. Si perusahaan tambang ni ngejual tanahnya ke smelter. Apa sih smelter itu?
Owner company mendesain tambangnya dulu. Apakah mau open-pit atau underground? Mau sebesar apa? Dimana aja titik-titik eksploitasi mineral yang paling bagus? Kemiringannya seberapa biar truknya nggak boros solar? Nah, itu makanannya orang-orang geoteknik. Teknik Pertambangan (Umum), Geologi sama Teknik Sipil itu yang merancang tempat pertambangannya. Selama kegiatan pertambangan berjalan, Owner Company bisa ngerjain sendiri atau nyewa peralatan dan operatornya dari contractor company. Orang-orang teknik pertambangan nentuin gimana cara ngancurin batunya? dibom kah? berapa muatan tanah yang diangkut, berapa lama ngantrinya, lewat mana jalurnya, dll. Nah, kalo masalah gimana limbah tambangnya diatur? pengairan tambangnya? itu urusan Teknik Lingkungan.
Nah, ketika habis? lobang tambangnya harus ditutup (istilah kerennya sih direklamasi). Nah itu kerjaannya anak teknik Pertambangan dan teknik Lingkungan (dan mungkin Biologi, ane kurang tau).
Nah, itu batu sama tanah banyak-banyak emang mau diapain? Emang ada yang mau beli? Ada dongs. Batu dan tanahnya kan gak sembarang batu. Itu batu ada kandungan mineral berharganya. Si perusahaan tambang ni ngejual tanahnya ke smelter. Apa sih smelter itu?
Sebelum dipisahin sama logamnya, bijih harus kita olah dulu jadi serbuk-serbuk kecil. Kenapa harus jadi serbuk-serbuk? Kan kita tau, yang namanya reaksi kimia itu bakal terjadi lebih cepat kalo luas permukaannya besar. Nah, kalo dalam bentuk serbuk, luas permukaannya jadi jauh lebih besar dibanding dalam bentuk bongkahan besar. Nah, yang melakukan pengolahan bahan galian itu biasanya orang-orang Teknik Metalurgi dan Teknik Kimia. Gimana caranya? Ya macem-macem. Pake jaw crusher, cone crusher, ball mill, magnetic separation, flotation dll. Intinya dihancurin/digerus atau dikonsentrasi.
Balik ke smelting. Smelter adalah tempat dimana tanah dan batu yang tadi kita tambang(kita sebut aja bijih) itu dipisahin kandungan logamnya. Ini yang kita sebut dengan Metalurgi Ekstraksi. Setelah jadi serbuk-serbuk, bijihnya terus diproses, tergantung logam apa yang mau diambil. Ada 3 jenis ekstraksi. Pirometalurgi, Hidrometalurgi dan Elektrometalurgi.
Pirometalurgi adalah produksi logam dengan bantuan "api"... Maksudnya kayak dibakar/dipanggang gitu loh. Biasanya buat besi, timbal sama zinc. Caranya gimana? Sederhananya... dipanggang sama zat lain, supaya teroksidasi lalu bereaksi sama pencampurnya itu. Nanti logam murninya kepisah deh.
Hidrometalurgi adalah produksi logam dengan bantuan "air"... Maksudnya pake larutan (bukan air biasa). Ada leaching, ada amalgamasi. Contohnya produksi alumina dari bauksit.
Elektrometalurgi adalah produksi logam dengan bantuan listrik. Intinya... ya disetrum. Biasanya bijihnya dipanaskan sampe meleleh terus dielektrolisis supaya logamnya misah. Contohnya produksi aluminium murni dari alumina, dan produksi tembaga.
Nah, semua proses itu dilakukan dengan prinsip matematika, fisika, kimia (jelas ...) Nah, insinyurnya itu biasanya dari teknik metalurgi (KK PBG dan Ekstraksi) sama Teknik Kimia. Berhubung lulusan Metalurgi dikit akhirnya teknik Kimia juga ikutan kerja disini. Selain itu mereka juga ngurus limbah smelter bareng sama Teknik Lingkungan.
Selanjutnya logamnya masuk ke industri umum, diproses sama (dominannya sih harusnya) teknik Metalurgi (KK Metal fisik), teknik Material, Teknik Kimia, lalu sama teknik yang lebih umum lagi kayak Fisika Teknik, Teknik Mesin, dll.
Balik ke smelting. Smelter adalah tempat dimana tanah dan batu yang tadi kita tambang(kita sebut aja bijih) itu dipisahin kandungan logamnya. Ini yang kita sebut dengan Metalurgi Ekstraksi. Setelah jadi serbuk-serbuk, bijihnya terus diproses, tergantung logam apa yang mau diambil. Ada 3 jenis ekstraksi. Pirometalurgi, Hidrometalurgi dan Elektrometalurgi.
Pirometalurgi adalah produksi logam dengan bantuan "api"... Maksudnya kayak dibakar/dipanggang gitu loh. Biasanya buat besi, timbal sama zinc. Caranya gimana? Sederhananya... dipanggang sama zat lain, supaya teroksidasi lalu bereaksi sama pencampurnya itu. Nanti logam murninya kepisah deh.
Hidrometalurgi adalah produksi logam dengan bantuan "air"... Maksudnya pake larutan (bukan air biasa). Ada leaching, ada amalgamasi. Contohnya produksi alumina dari bauksit.
Elektrometalurgi adalah produksi logam dengan bantuan listrik. Intinya... ya disetrum. Biasanya bijihnya dipanaskan sampe meleleh terus dielektrolisis supaya logamnya misah. Contohnya produksi aluminium murni dari alumina, dan produksi tembaga.
Nah, semua proses itu dilakukan dengan prinsip matematika, fisika, kimia (jelas ...) Nah, insinyurnya itu biasanya dari teknik metalurgi (KK PBG dan Ekstraksi) sama Teknik Kimia. Berhubung lulusan Metalurgi dikit akhirnya teknik Kimia juga ikutan kerja disini. Selain itu mereka juga ngurus limbah smelter bareng sama Teknik Lingkungan.
Selanjutnya logamnya masuk ke industri umum, diproses sama (dominannya sih harusnya) teknik Metalurgi (KK Metal fisik), teknik Material, Teknik Kimia, lalu sama teknik yang lebih umum lagi kayak Fisika Teknik, Teknik Mesin, dll.
Untuk sementara dibatasin segitu aja, biar ngga mabok, hwhhehe.
Perminyakan
Nah, sekarang kita bahas gimana caranya mengeluarkan fluida hidrokarbon (migas) dari bawah tanah, sebut saja teknik Perminyakan.
Serupa kayak kegiatan pertambangan, oil company beli blok dulu dari pemerintah. Lalu di situ mereka nerapin ilmu-ilmu geoscience (kayak geofisika dan geologi) buat mencari reservoir di bawah tanah. Yang geologi menentukan dimana letak terduga reservoir, lalu dengan geofisika nentuin letaknya terdakwa reservoir, memperkirakan besarnya, jenis hidrokarbonnya, jenis batuannya, dll.
Setelah memastikan tempatnya, oil company memperkirakan cadangan hidrokarbon dibawah sana, memperkirakan reservoirnya dan siap-siap mengeluarkannya.
Gimana caranya? Oil company menyewa service company (peralatan, bor, operator) buat menggali sumur. Selama keberjalanan aktivitas pemboran, keadaan rig/well dan reservoir harus selalu dipantau, misalnya tekanannya, suhunya, korosi bornya, lumpur pemboran, dll. Itu semua diperhitungkan oleh teknik Perminyakan. Bidang keilmuan lain juga diperlukan untuk menjalankan pemboran.
Lalu apa? Minyak yang dihasilkan lalu dibawa ke refinery untuk diproses lebih lanjut oleh orang-orang Teknik Kimia.
Lanjut besok aja ya. Mau tidur dulu, hehe.
Btw, semua yang tertulis disini sebatas pengetahuan yang saya dapatkan dari bimbingan belajar; website berbagai perguruan tinggi yang memiliki jurusan teknik perminyakan, teknik pertambangan, teknik metalurgi dan teknik geofisika; dari alumni dan civitas akademika FTTM ITB; mata kuliah PTSB; dan kegiatan kadwil FTTM 2012. Kalo ada yang salah mohon maaf dan mohon memberi tahu saya selaku poster. Terima kasih.
Serupa kayak kegiatan pertambangan, oil company beli blok dulu dari pemerintah. Lalu di situ mereka nerapin ilmu-ilmu geoscience (kayak geofisika dan geologi) buat mencari reservoir di bawah tanah. Yang geologi menentukan dimana letak terduga reservoir, lalu dengan geofisika nentuin letaknya terdakwa reservoir, memperkirakan besarnya, jenis hidrokarbonnya, jenis batuannya, dll.
Setelah memastikan tempatnya, oil company memperkirakan cadangan hidrokarbon dibawah sana, memperkirakan reservoirnya dan siap-siap mengeluarkannya.
Gimana caranya? Oil company menyewa service company (peralatan, bor, operator) buat menggali sumur. Selama keberjalanan aktivitas pemboran, keadaan rig/well dan reservoir harus selalu dipantau, misalnya tekanannya, suhunya, korosi bornya, lumpur pemboran, dll. Itu semua diperhitungkan oleh teknik Perminyakan. Bidang keilmuan lain juga diperlukan untuk menjalankan pemboran.
Lalu apa? Minyak yang dihasilkan lalu dibawa ke refinery untuk diproses lebih lanjut oleh orang-orang Teknik Kimia.
Lanjut besok aja ya. Mau tidur dulu, hehe.
Btw, semua yang tertulis disini sebatas pengetahuan yang saya dapatkan dari bimbingan belajar; website berbagai perguruan tinggi yang memiliki jurusan teknik perminyakan, teknik pertambangan, teknik metalurgi dan teknik geofisika; dari alumni dan civitas akademika FTTM ITB; mata kuliah PTSB; dan kegiatan kadwil FTTM 2012. Kalo ada yang salah mohon maaf dan mohon memberi tahu saya selaku poster. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar